Mekanisme
Sensoris dan Motoris pada Indera Peraba (Kulit)
Alat
indera mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan.
Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar
oksigen atau karbondioksida, kadar glukosa dan sebagainya, disebut interoreseptor. Sedangkan reseptor yang
berfungsi untuk mengenali lingkungan luar disebut eksoreseptor.
Kulit
merupakan indera peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas,
dingin, sakit, dan tekanan. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan
percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung
jari, ujung lidah, dahi, dll.
Kulit
berfungsi sebagai indera perasa dan peraba. Kulit peka terhadap rangsang yang berupa
panas, dingin, tekanan, sentuhan dan sakit/nyeri.
A. Struktur Kulit
Kulit terdiri dari lapisan luar yang
disebut epidermis dan lapisan dalam
atau lapisan dermis.
1.
Lapisan epidermis tersusun atas beberapa
lapisan, yaitu lapisan korneum, lapisan lusidum, lapisan granulosum, dan
lapisan graminativum.
2.
Lapisan dermis tersusun atas jaringan
lemak, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, serta berbagai saraf
yang menerima rangsang untuk rasa nyeri, panas, dingin, sentuhan, dan tekanan.
Kulit
merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas,
dingin, sakit, dan tekanan.
- Tipe-tipe reseptor sensoris pada kulit :
a. Mekanoreseptor,
berkaitan dengan indera peraba, tekanan,
getaran atau kinestesi (gerak).
b. Thermoreseptor,
berkaitan
dengan penginderaan yang mendeteksi panas dan dingin.
c. Reseptor nyeri,
berkaitan dengan mekanisme protektif bagi kulit.
- Reseptor pada kulit :
a. Lapisan
epidermis = mendeteksi dentuhan
- Merkel’s disc : untuk mendeteksi sentuhan oleh orang lain yang tidak di kenal.
- Meisner’s corpuscle : untuk mendeteksi sentuhan orang yang di kenal.
b. Lapisan
dermis
- Reseptor Ruffini’s : mendeteksi panas
- Reseptor End Krause : mendeksi dingin
- Reseptor Paccini’s : untuk mendeteksi tekanan atau biasa berupa pijitan
- Reseptor Free Nerve Ending : untuk mendeteksi rasa sakit, jangkauannya lebih luas dibandingkan reseptor lain karena tersebar di seluruh permukaan kulit.
B. Fungsi Kulit :
Kulit
berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang, sebagai
alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai
rangsangan, sebagai alat ekskresi, serta pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan
fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor-reseptor
khusus.
Reseptor
untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk
tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk
rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
Selain
kulit sebagai alat indera peraba, kulit juga berfungsi sebagai berikut :
1. Sebagai
tempat menyimpan lemak (merupakan cadangan makanan).
2. Sebagai
tempat pembuatan vitamin D (tempat mengubah provitamin/bakal vitamin D menjadi
vitamin D).
- Mekanisme kerja kulit adalah :
Kita meraba
suatu benda = rangsangan diterima oleh ujung-ujung syaraf peraba = rangsang
diteruskan ke otak = otak memproses sehingga kita dapat merasakan kasar, halus,
panas atau dingin suatu benda.
Daftar Pustaka
Campbell,
Neil. A, Jane B. Reece. 2010. Biologi edisi 8 jilid 3. Jakarta: Erlangga