Sabtu, 17 Januari 2015

Mekanisme sensoris dan motoris kulit



Mekanisme Sensoris dan Motoris pada Indera Peraba (Kulit)

Alat indera mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen atau karbondioksida, kadar glukosa dan sebagainya, disebut interoreseptor. Sedangkan reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan luar disebut eksoreseptor.

Kulit merupakan indera peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.

Kulit berfungsi sebagai indera perasa dan peraba. Kulit peka terhadap rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan dan sakit/nyeri.

A.    Struktur Kulit

Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis.
1.      Lapisan epidermis tersusun atas beberapa lapisan, yaitu lapisan korneum, lapisan lusidum, lapisan granulosum, dan lapisan graminativum.
2.      Lapisan dermis tersusun atas jaringan lemak, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, serta berbagai saraf yang menerima rangsang untuk rasa nyeri, panas, dingin, sentuhan, dan tekanan.


Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.


  • Tipe-tipe reseptor sensoris pada kulit :

a.       Mekanoreseptor,  berkaitan dengan indera peraba, tekanan, getaran atau kinestesi (gerak).
b.      Thermoreseptor, berkaitan dengan penginderaan yang mendeteksi panas dan dingin.
c.       Reseptor nyeri, berkaitan dengan mekanisme protektif bagi kulit.


  •   Reseptor pada kulit :

a.       Lapisan epidermis =  mendeteksi dentuhan

  • Merkel’s disc : untuk mendeteksi sentuhan oleh orang lain yang tidak di kenal.
  • Meisner’s corpuscle : untuk mendeteksi sentuhan orang yang di kenal.

b.      Lapisan dermis

  • Reseptor Ruffini’s : mendeteksi panas
  •  Reseptor End Krause : mendeksi dingin
  •   Reseptor Paccini’s : untuk mendeteksi tekanan atau biasa berupa pijitan
  •  Reseptor Free Nerve Ending : untuk mendeteksi rasa sakit, jangkauannya lebih luas dibandingkan reseptor lain karena tersebar di seluruh permukaan kulit.


B.     Fungsi Kulit :

Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang, sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan, sebagai alat ekskresi, serta pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor-reseptor khusus.
Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
Selain kulit sebagai alat indera peraba, kulit juga berfungsi sebagai berikut :
1.      Sebagai tempat menyimpan lemak (merupakan cadangan makanan).
2.      Sebagai tempat pembuatan vitamin D (tempat mengubah provitamin/bakal vitamin D menjadi vitamin D).

  • Mekanisme kerja kulit adalah :
Kita meraba suatu benda = rangsangan diterima oleh ujung-ujung syaraf peraba = rangsang diteruskan ke otak = otak memproses sehingga kita dapat merasakan kasar, halus, panas atau dingin suatu benda.



Daftar Pustaka

Campbell, Neil. A, Jane B. Reece. 2010. Biologi edisi 8 jilid 3. Jakarta: Erlangga